Bila dilihat dalam seluruh disiplin ilmu , pun kita menuntut sebuah ukuran yang dinamakan keteraturan yang sistematis dan logis Karena itu yang diharapkan dari sebuah tulisan yang baik adalah tulisan yang sistematis untuk dibaca, serta logis dalam alur berpikirnya. Misalkan penyakit diabetes, seseorang tidak pernah dinyatakan meninggal karena penyakit diabetes, biasanya seseorang meninggal dikarenakan penyakit jantung, radang paru-paru, dan sebagainya, tapi bukan diabetes, Namun tidak disadari banyak orang, diabetes adalah penyakit utama yang seringkali tidak langsung menampakkan gejala yang mengerikan yang dapat membunuh manusia, namun dampak-dampak dari diabeteslah yang akhirnya membunuh orang tersebut. Ini sama halnya dengan pemikiran seseorang, sebuah kerusakan tulisan tidak langsung diatributkan kepada seseorang, namun pada banyak hal lainnya, yang sebenarnya dampak dari pemikiran seseorang itu.
Kita boleh beranggapan bahwa semua pemikiran harus didekonstruksi untuk menunjukkan bahwa kata-kata tidak dapat berkesesuaian dengan realitas, namun artikel singkat ini tidak akan membahas pemikiran ini terlalu dalam. Salah satu pemikiran yang perlu diwaspadai adalah ketidaksenangan terhadap segala sesuatu yang logis dan sistematis. Dengan menolak bahwa adanya pemikiran dan tata aturan yang logis dan sistematis
Karena itu alangkah indahnya apabila tulisan kita memiliki alur yang sistematis dan logis, sehingga pembaca bisa mengikuti alurnya dengan baik dan sampai pada kesimpulan yang tepat pula. Penilai paling tepat akan tulisan kita sendiri seringkali bukanlah diri kita sendiri. Cobalah memberikan tulisan kepada kawan yang tidak tahu mengetahui tentang topik yang ingin kita sampaikan. Apakah ia sampai pada kesimpulan yang anda inginkan pembaca simpulkan? Apakah ia bisa menerangkan kembali alur argumen kita dengan jelas? Itulah tandanya tulisan yang baik: logis dan sistematis dalam proses berfikir .
One Responses to "Menulis Sebagai Proses berfikir (Muda Mudi)"